Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Tamu Tak Diundang

Sekitar tahun 2000 yang lalu, tiba-tiba datang seorang perempuan ke rumah dan mengatakan akan tinggal bersama kami. Dia bilang, orangtuaku tetangga di kampong halaman dengan  orangtuanya.  Kalau dilihat-lihat dari postur badannya, rasanya seumuran denganku. Meskipun tetangga di kampong halaman, bukan berarti bisa se-enak2nya ujug-ujug tiba dirumah kami lalu bilang mau tinggal dirumah, apalagi tidak ada pembicaraan sebelumnya antara orang tuanya dengan Papa / Mama .. Lalu kata Papa saat itu, “entah bagaimana caranya dia datang, ga mungkin juga kita langsung suruh dia pulang kembali ke ambon, jadi biarlah untuk sementara waktu dia tinggal bersama kita” . WHAT ??? Masalahnya tidak ada satupun anak Papa Mama yang kenal dengan perempuan ini, meskipun orang tuaku mengenal keluarganya di kampung halaman. Tapi mau bilang apa kalau Papa Mama sudah bertitah, “dia akan itu tinggal dengan kita” . Keluarga kami memang bukan keluarga yang setiap tahun harus pulang kampung untuk berhari r

You Don’t Listen, Do You ??

Gambar
Sewaktu Mama berusia 70 tahun, kami (anak-anaknya) pernah berniat membelikan beliau alat bantu dengar untuk menanggulangi penurunan pendengaran kiri beliau. Namun ditolak mentah-mentah oleh mama dengan berkata, “aku masih bisa mendengar koq, tapi kalian harus dekat-dekat ngomongnya dengan telingaku”. Padahal dengan adanya alat bantu dengar tersebut, kami tidak harus menaikkan suara lebih tinggi untuk memanggil / berbincang dengan beliau. Dan mama pun tidak perlu harus membesarkan suara televisi hingga maksimal jika ingin menonton sinetron kesukaannya. Yang saya tahu, alat bantu dengar tersebut dapat diatur sedemikian rupa sehingga mampu meredam suara-suara di sekitar pemakainya atau juga mengguatkan suara-suara halus yang tadinya sulit untuk didengar.   Pengaturan itu memampukan pemakai hanya mendengarkan suara-suara yang diinginkannya. Mendengar dan Mendengarkan adalah 2 hal yang berbeda. <a href="http://www.shutterstock.com/">Shutterstock Images</a> Kit

Saatnya Menuai Cinta

Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu – begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh. Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana. “Hutang mereka sudah jatuh tempo,” kata sang tuan. “Baik, Tuan,” sahut si bodoh. “Tetapi nanti uangnya mau diapakan?” “Belikan sesuatu yang aku belum punyai,” jawab sang tuan. Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang. Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, “Belikan sesuatu yang belum aku miliki.” “Apa, ya?” tanya si bodoh dalam hati. “Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?” Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun men

SADARI : Inner Beauty Can’t Shine Through Makeup

Gambar
  Makeup atau riasan wajah bukan hal asing dalam kehidupan seorang perempuan. Dengan makeup, seorang perempuan bisa terlihat lebih cantik, dewasa, percaya diri, atau lebih profesional. Itulah sebabnya seorang perempuan merias diri sebelum pergi bekerja atau menghadiri pesta atau acara penting. Menunjukkan penampilan terbaiknya adalah tanda bahwa ia menghargai orang-orang yang akan ditemuinya. Tuhan pun merekomendasikan agar seorang perempuan menggunakan “ makeup / riasan” , bukan hanya agar orang lain akan tertarik, tetapi itu juga menjadi kekuatannya, yang membuat ia layak dihormati dan berkenan di hadapan Tuhan. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah (1 Pet 3 : 3 – 4) Bagaimana Caranya :

TEKUN

Gambar
Semalam, dari grup WA keluarga, keponakan terkecil / bungsu menanyakan apakah Om/Tante dan Kakak2 Sepupunya bisa memberikan ide cerita mengenai KETEKUNAN untuk tugas sekolahnya. Boleh cari dari mana saja, dari majalah anak-anak, koran atau internet. Karena dirumah sudah tidak ada anak SD / SMP, jadi kami tidak lagi berlangganan majalah anak seperti Bobo. Lalu, kami mencari semampunya dari internet, dan menginformasikan kepada si bungsu beberapa cerita untuk dipilihnya. Dilalahhh … Dari cerita-cerita yang kami berikan, tidak ada satupun yang dipilihnya … “aku ambil cerita hasil pencarianku sendiri aja deh, makasih gaes sudah membantu” …   Semua kakak2 sepupunya hanya bisa berkata , “aneh lohhh”   Menurutnya, “ ide cerita yang diberikan bagus semua, tapi terlalu berat materinya untuk pelajar seumur aku, jadi aku pilih cerita hasil carianku sendiri aja, sesuai dengan umurku. Bagus atau tidak, tergantung Ibu guru yang menilai, yang penting aku sudah mengumpulkan tugas sesuai instr

Allah Yang Suka Humor

Gambar
“Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku.” (Kej. 21:6) Gus Dur —mantan presiden kita— adalah orang yang suka humor. Humor adalah cara manusia untuk mencairkan ketegangan, membuat hidup jadi lebih ceria, menghilangkan rasa takut dan sebagainya. Ketika rezim komunis Uni Soviet mengekang kebebasan warganya, orang Rusia mengejek dan menertawakannya. Maka terbitlah buku kumpulan humor yang berjudul “Mati Ketawa Cara Rusia.” Allah ternyata suka humor. “Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa” (Mzm. 2:4). Abraham berumur seratus tahun ketika anaknya lahir. Sara sedikit lebih muda daripada Abraham. Sesudah Ishak lahir, Sara berkata bahwa Allah membuatnya tertawa. Sara tertawa karena harus menggendong Ishak, anaknya sendiri, yang orang lain sangka sebagai cucunya. Ketimbang merasa kesal, menggerutu, atau marah, Abraham dan Sara tertawa bersama Allah yang sudah menggenapi janji-Nya dengan membuat Sara melahirkan. Banyak hal yang dapat membuat kita m