Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Best Friend Forever

Gambar
Setiap manusia memerlukan teman dalam kehidupannya. Bukan hanya orang dewasa, remaja dan anak-anak juga memerlukan teman. Bukan hanya mereka yang sehat dan normal, mereka yang berkebutuhan khusus pun memerlukan teman. Memiliki teman untuk mengobrol, berdiskusi dan berkomunikasi menjadi kebutuhan dasar manusia sebagai mahluk sosial, dan sejatinya manusia memerlukan orang lain untuk menerima dirinya apa adanya. Saling memberi, saling mengerti, saling berbagi, saling mengisi, juga saling melengkapi. Aku punya 5 orang keponakan, anak-anak dari kakak dan adikku, dan hubungan kami sangat dekat. Dekat secara fisik, karena mereka kerap menginap di rumah untuk menjenguk opa & (almh) omanya, dekat juga secara emosi karena aku turut mengasuh beberapa dari mereka sedari mereka bayi. Sejak mereka mulai bersekolah di Taman Kanak-Kanak sampai sekarang mereka telah beranjak remaja dan dewasa, aku selalu memposisikan diri sebagai teman bagi mereka. Waktu mereka kecil, aku banyak menghabiskan

Blessed Christmas Eve 2020 ..

Gambar
NATAL ADALAH ANDA ( Paus Fransiskus) Natal adalah Anda sendiri Ketika Anda memutuskan untuk dilahirkan kembali setiap hari dan membiarkan Tuhan masuk kedalam jiwa Anda Pohon Terang Natal adalah Anda Ketika Anda menahan angin kencang dan kesulitan hidup Anda Dekorasi Natal adalah Anda Ketika kebaikan Anda adalah warna yang menghiasi hidup Anda Lonceng Natal adalah Anda Ketika Anda menelpon, berkumpul dan berusaha bersatu dalam persaudaraan sejati Lampu Natal adalah Anda Ketika Anda menerangi jalan orang lain dengan kehidupan Anda berupa kebaikan, kesabaran, sukacita dan kemurahan hati Malaikat Natal adalah Anda Ketika Anda bernyanyi tentang perdamaian, keadilan dan cinta kasih untuk dunia. Bintang Natal adalah Anda Ketika Anda menuntun seseorang untuk bertemu dengan Tuhan. Musik Natal adalah Anda Ketika Anda meniupkan harmoni kehidupan di dalam diri Anda. Kartu Natal adalah Anda Ketika tinta kebaikan tertulis di tangan Anda. Ucapan Natal adalah Anda Ketika Anda memaafkan dan

Facing The Giants

Gambar
Bulan January dan February 2020 lalu, Puji Tuhan masih berkesempatan ikut Ibadah Tengah Minggu setiap hari Rabu sore di sebuah mall di Kelapa Gading sebelum akhirnya ditiadakan karena pandemi mulai melanda Ibukota tercinta. Ibadah ini diselenggarakan oleh sebuah pemilik café yang kebetulan juga adalah seorang Hamba Tuhan. Jika sedang ada Ibadah, café bagian dalam ditutup untuk kegiatan ibadah, sedangkan yang bagian luar / koridor akan tetap buka untuk umum. Mereka yang datang, kebanyakan adalah karyawan yang bekerja disekitar mall, mahasiswa yang kebetulan sedang jalan-jalan di mall itu atau juga jemaat Hamba Tuhan itu yang tinggal di sekitar Kelapa Gading. Tidak banyak hadir dalam setiap Ibadah Tengah Minggu. Hanya berkisar 20 – 30 orang saja, dan setiap habis ibadah selalu ada fellowship antar sesama jemaat yang hadir dalam bentuk makan bersama ala kadarnya yang disediakan oleh Hamba Tuhan dan keluarganya. Menariknya, yang menjadi pembicara selalu berganti-ganti dari berbagai profesi

Menjaga Pikiran, Hati & Kelakuan

Saat sedang bersiap berangkat ke kantor pagi ini, tiba-tiba masuk sebuah pesan dari WAG RT/RW yang menginformasikan ada warga yang telah diperkenankan kembali ke rumah untuk menjalani Isolasi Mandiri setelah hampir 3 minggu menjalani perawatan di Wisma Atlet Kemayoran, dan juga berita mengenai terpaparnya warga lain yang notabene adalah seorang Dokter. Beliau selalu menjadi panutan bagi warga sekitar, dan hampir setiap pagi bersepeda mengelilingi kompleks. Beliau bersama istrinya sekarang ini dalam perawatan di RS Pelni. Tempat dimana Om Dokter ini mengabdi selama puluhan tahun. Beragam komentar menanggapi 2 informasi terbaru itu. Sebagian besar bersyukur karena ada warga yang sudah diperbolehkan pulang dan berkumpul kembali dengan keluarganya, sebagian lagi mendoakan agar Om Dokter dan Istrinya segera dipulihkan. Ada juga warga yang terus-terusan bertanya di WAG “Koq Bisa ??”, “Bagaimana Cara Terpaparnya ??”, “Kluster Apa ? Rumah Tangga / Keluarga / Kantor ??”   Untuk komentar-kom

Berdamai Dengan Kegagalan

Selamat Hari Senin Good People … Setelah beberapa hari absen jalan pagi karena hujan dan gerimis, hari ini mulai lagi jalan pagi .. Suasana pagi hari selalu mampu menghipnotis .. Berjalan perlahan menyelusuri jalanan kompleks disambut wangi dedaunan yang tertiup udara pagi, kicauan burung pada dahan pohon, petugas kebersihan yang menyapu jalanan serta bunyi kendaraan yang melintas. Bersyukur untuk karunia cuaca cerah pagi hari ini. Setelah kurang lebih 1 jam berjalan, segera balik ke rumah untuk kemudian bersiap berangkat ke kantor. Dalam perjalanan menuju kantor, seorang teman kuliah japri. Teman ini minta di-share tentang pembahasan kegagalan dalam kelas online yang seharusnya kami ikuti bersama pada akhir bulan November lalu. Namun tiba-tiba Ia batalkan dengan alasan takut disuruh sharing pengalaman … hadeuhhh … Teman kuliah yang satu ini selalu merasa dirinya gagal. Selalu merasa tidak ada satu hal baikpun yang pantas dibanggakan dalam hidup. Mengerjakan ini gagal, meng

.. Keep Calm & Stay Busy ...

Gambar
Pernah suatu hari saya mengirimkan WA kepada seorang teman SD yang tiba-tiba keluar dari WAG, dan ia membalas dengan mengatakan “aku lagi SIBUK, lain kali yah  kita ngobrol".  Yang ada dalam pikiran saya saat itu, Ia sedang tidak ingin diganggu karena ada suatu pekerjaan / kegiatan yang tengah dilakukan dan memerlukan waktu dan tenaga ekstra. Lama setelah itu kami tidak saling berkomunikasi, sampai akhirnya Ia mengirimkan WA dan menanyakan kabar saya. Dari WA itu Ia juga menceritakan bahwa ke sibuk an yang Ia alami kala itu adalah proses perceraian dengan suaminya. Saya tidak anti dengan orang yang mengatakan dirinya SIBUK , saya pun orang yang   senang untuk diajak ber sibuk-sibuk atau sekedar menyibukkan diri dengan hobi beberes saya. Sibuk tanpa arah, selalu merasa ada yang harus diberesin. Kalau sudah sibuk mengerjakan sesuatu, saya bisa lupa segala  karena terlalu menikmatinya.  Contohnya, dua minggu lalu saya di sibuk an dengan beberapa kegiatan yang saya jalani han

Thanks God For My Parents

Saat jalan pagi hari ini, tiba-tiba seorang teman berkata, “lu tau ga ada "orangtua durhaka"   sama anak-anaknya ??” Refleks aku menengok kearahnya, "Orangtua durhaka, really" ??? terheran dan menggelengkan kepala, karena memang tidak pernah tahu kalau ada orang tua yang durhaka terhadap anak-anaknya.  Apa karena sekarang banyak sekali kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya sehingga muncul istilah orangtua durhaka ? Setiap hari kita bisa lihat dan dengar anak dibawah umur atau anak umur remaja yang dianiaya, dihajar dengan sapu, disundut rokok, diperkosa, bahkan ada juga yang dibunuh oleh orang tuanya sendiri.   Entah apa yang menjadi kriteria orang tua durhaka, namun hal ini membuat aku teringat seorang kenalan papa yang luar biasa galak terhadap anak-anaknya. Kami biasa memanggilnya Om Max. Sepanjang yang aku kenal, Om ini galak pake banget .. Sabetan rotan atau sapu lidi hampir setiap hari menjadi bagian anak-anaknya jika mereka melakukan