Yeiya's Notes

Bangun pagi hari Rabu kemarin dibarengi dengan sedikit stretching diatas tempat tidur.   Tidak jalan pagi karena gerimis sejak subuh. Sementara aku melakukan stretching, di pojok kamar terlihat keponakanku sedang mengikuti kelas online Bahasa Perancis dari sekolahnya. Dengan memakai seragam Pramuka, ia dengan cermat mendengarkan suara Sang Guru yang sedang mengabsen murid-muridnya karena akan dilakukan pengambilan nilai menyanyi lagu dalam Bahasa Perancis. Sesekali terdengar Sang Guru berkata “Nyalakan Videonya, Agar Madam Dapat Melihat Wajah Kalian”. Setelah selesai absen, mulailah Sang Guru menawarkan kepada para siswa, siapa yang mau menyanyi duluan, di-embel-embeli, akan ada nilai tambahan jika menyanyi duluan. Mulailah beberapa siswa menyalakan speaker, dan berkata, “Saya Mau Coba Madam” , “Saya Mau Coba Madam” . Setelah menyebutkan nama siswa yang akan mulai terlebih dahulu, Sang Guru berkata, “Yang Lain Langsung Menyiapkan Diri Supaya Tidak Menghabiskan Waktu Zoom Kita”.

Renungan singkat ibadah online Minggu pagi yang basah oleh hujan dari subuh  tadi sungguh menguatkan hati setelah beberapa hari ini  pikiranku  dilelahkan dengan banyaknya peristiwa kurang menyenangkan yang terjadi pada teman dan kerabat. Ada banyak PERISTIWA SULIT  dalam HIDUP  yang tidak MUDAH  untuk kita MENGERTI dan PAHAMI mengapa hal tersebut kita alami. Ketika PERISTIWA  tersebut terjadi seringkali segala bentuk  PIKIRAN NEGATIF  mulai bermunculan Semakin kita terfokus pada KESULITAN maka hal tersebut  akan semakin MENGUNDANG hal yang NEGATIF  masuk dalam HIDUP kita. Sebaliknya bila kita tetap berfikir  POSITIF di dalam SITUASI yang NEGATIF, kita akan mengalami  KEMENANGAN. Latih PIKIRAN kita  melihat hal-hal yang POSITIF  didalam segala sesuatu yang NEGATIF. Jangan korbankan KEBAHAGIAAN  dalam HIDUP kita  karena SITUASI yang kita  alami. KEBAHAGIAAN kita bergantung pada kualitas PIKIRAN kita sendiri. SELAMAT HARI MINGGU Salam Sehat Sejahtera & Bahagia Selalu Jaga

Setiap masalah adalah ibarat warna warni pelangi yang mewarnai kehidupan kita semua.   Seperti pohon besar, yang hidup terus tumbuh bersama hujan deras dan angin kencang. Tanpa itu semua, sang pohon tak akan mencapai ketinggian yang maksimal. Begitu juga manusia, tanpa adanya masalah manusia tidak akan berkembang menjadi insan yang lebih baik lagi. Hidup tanpa masalah rasanya adalah sebuah kemustahilan. Masalah ada di hadapan kita, bukan merangsang diri kita untuk lari, tapi untuk dihadapi & diselesaikan. Ketika hidup tak bisa dilepaskan dari masalah, percayalah bahwa itu akan membuat diri kita semakin kuat. FACE YOUR PROBLEMS Seorang anak kecil datang pada ibunya dan bertanya, “Ibu, kapankah masalah akan berhenti?” Ia begitu sedih melihat ibunya menangis menatap jendela. Segera ibunya melap tangis dengan kedua tangannya. Ibunya sadar, anaknya memperhatikannya sedari tadi. Lalu ibu berbalik menghampiri anak kecil itu untuk menenangkannya. “Masalah akan berhenti saat kit

Sesungguhnya, Berbahagialah Manusia Yang Ditegur Allah; Sebab Itu Janganlah Engkau Menolak Didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah Yang Melukai, Tetapi Juga Yang Membebat; Dia Yang Memukuli, Tetapi Yang Tangan-Nya Menyembuhkan Pula (Ayub 5 : 17 – 18) Belum genap satu bulan tahun 2021 berjalan, dan belum lagi selesai Covid – 19 di negara kita yang sejak kurang lebih 10 bulan yang lalu dinyatakan sebagai pandemi, Sabtu, 9 Januari 2021 kemarin kita dikagetkan dengan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat dengan route Jakarta – Pontianak dan membawa sekitar 62 penumpang termasuk 12 Cabbin Crew diberitakan hilang kontak dengan menara kendali Bandara Soekarno Hatta sesaat setelah lepas landas. Memilukan pastinya duka yang dialami keluarga korban. Dan sampai hari ini pun Pemerintah Indonesia masih mengupayakan untuk mencari dan menemukan jasad korban, puing serta benda-benda penting pesawat guna mengetahui dengan pasti hal ikhwal terjadinya peris

Semalaman hujan turun di daerah tempat tinggalku. Sampai aku mau berangkat kantor pun masih turun hujan. Memang tidak lagi deras seperti malam tadi, namun yang pasti tetap harus pakai payung / penutup kepala untuk keluar rumah menuju stop-an angkot depan jalan kompleks perumahan. Niatan jalan pagi hari ini kandas karena masih turunnya hujan pagi ini. .. YASUDAHLAHH … Yang penting niatnya sudah ada, kalau baru besok dilaksanakan karena kondisi hari ini tidak memungkinkan, ga apa juga iyesss … Niat merupakan hal yang penting dari setiap hal yang ingin kita lakukan. Niat bisa diartikan sebagai tujuan dari hal yang ingin kita capai. Tanpa tujuan tertentu, kita tidak akan mencapai apapun juga. Terkadang, orang merasa tidak perlu harus berniat dalam melakukan sesuatu. Padahal, niat sebelum melakukan sesuatu sangat berarti, paling tidak bagi si pelaku. Hal baik atau buruk yang akan dilakukan / diperbuat, pastinya di-iringi sebuah niat didalamnya. Apa yang akan didapat adalah apa yan

Tahun 2020 baru saja 6 hari kita lewati. Banyak pelajaran yang telah kita tuai di tahun angka cantik nan istimewa ini. Meskipun kebanyakan dari pelajaran itu hadir dalam bentuk duka, namun setidaknya kita mendewasa karenanya. Semua berawal dari hadirnya Pandemi COVID-19 di seluruh belahan bumi. Sejak awal ditetapkannya bahwa virus ini berbahaya dan tingkat penularannya relative mudah, kehidupan keseharian kita pun berubah. Disana-sini harus dilakukan penyesuaian, harus taat mengikuti protocol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah agar tetap selamat. Semua menjadi online. Sekolah anak-anak online, Ibadah online, bekerja online/WFH, dll. Dan dari semuanya, yang paling membuat tidak nyaman adalah kepergian para sahabat, orangtua, tetangga dan saudara terkasih karena terpapar COVID-19. Manusiawi sekali jika pengalaman yang tidak menyenangkan itu terus terbawa sampai sekarang (Tahun 2021), karena sejatinya membangkitkan semangat dan harapan baru tidak semudah membalikkan telapak tangan

Suatu hari, Khalil Gibran bertanya kepada gurunya : "Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup..?"  Sang Guru : "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang..!".  Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Khalil Gibran kembali dengan tangan hampa, lalu Sang Guru bertanya : "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun...???"  Gibran : "Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi..!"  Sambil tersenyum, Sang Guru berkata : "Ya, itulah hidup.. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya. Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada