BAIK ATAU BURUK ?? TETAP MENGUCAP SYUKUR ..

Sesungguhnya, Berbahagialah Manusia Yang Ditegur Allah; Sebab Itu Janganlah Engkau Menolak Didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah Yang Melukai, Tetapi Juga Yang Membebat; Dia Yang Memukuli, Tetapi Yang Tangan-Nya Menyembuhkan Pula (Ayub 5 : 17 – 18)

Belum genap satu bulan tahun 2021 berjalan, dan belum lagi selesai Covid – 19 di negara kita yang sejak kurang lebih 10 bulan yang lalu dinyatakan sebagai pandemi, Sabtu, 9 Januari 2021 kemarin kita dikagetkan dengan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat dengan route Jakarta – Pontianak dan membawa sekitar 62 penumpang termasuk 12 Cabbin Crew diberitakan hilang kontak dengan menara kendali Bandara Soekarno Hatta sesaat setelah lepas landas.

Memilukan pastinya duka yang dialami keluarga korban. Dan sampai hari ini pun Pemerintah Indonesia masih mengupayakan untuk mencari dan menemukan jasad korban, puing serta benda-benda penting pesawat guna mengetahui dengan pasti hal ikhwal terjadinya peristiwa tersebut.

Begitu banyak ucapan simpati & belasungkawa berdatangan dari berbagai pihak untuk keluarga korban, termasuk juga dari sejumlah perwakilan negara-negara sahabat.

Tidak ada yang pernah menyangka, menduga atau berharap kejadian tragis nan  menyedihkan ini terjadi pada anggota keluarga, kerabat & sabahat kita.

Adalah Paulus Yulius Kollo & Indra Wibowo, 2 diantara 62 nama yang ada di dalam manifest pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak. Mereka berdua batal terbang menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 karena mereka hanya melakukan rapid test, yang seharusnya adalah SWAB PCR. 

Tidak punya uang lebih untuk melakukan SWAB PCR, Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo memilih untuk naik KM Lawit untuk kembali ke Pontianak melalui Pelabuhan Tanjung Priok, tepat satu hari sebelum peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air (Jumat, 8 Januari 2021). Mereka pun tidak melakukan pembatalan tiket dengan pihak Maskapai, oleh sebab itu nama mereka berdua masih tercatat dalam manifest daftar penumpang Sriwijaya Air SJ 182. Selama di kapal laut pun tidak ada sinyal, sehingga mereka tidak mengetahui berita apapun tentang jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang sedianya mereka tumpangi.

 Kedua orang ini selamat dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Ada lagi kisah Co-Pilot Diego Mamahit. Menurut keluarga, Diego sebenarnya mendapat jadwal flight ke Belitung hari Sabtu malam, namun karena berniat ingin mengikuti ibadah Minggu pagi bersama keluarga, Alm menukar schedulenya menjadi flight siang, dengan harapan malam hari sudah dapat kembali terbang ke Jakarta. Namun takdir berkata lain, alm menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

Orang bijak bilang, kehidupan yang kita jalani adalah rahasia Tuhan. Semua ada dalam rencana-Nya, semua ada dalam kendali-Nya, semua ada dalam kuasa-Nya, semua ada dalam kedaulatan-Nya.

Layaknya 2 sisi mata uang, siang berpasangan dengan malam, untung / rugi, sedih / gembira, sehat / sakit, dipuji / dihina,  demikian juga musibah dan berkah, datang silih berganti di dalam kehidupan manusia. Datang tiba-tiba, tanpa disangka-sangka. Kadang musibah membawa berkah, kadang berkah menjadi musibah.

Ketika mengalami sebuah peristiwa yang tidak mengenakan, kita mudah sekali merasa dan berkata bahwa Tuhan tidak berlaku adil terhadap kita, padahal Tuhan selalu memberikan hal yang terbaik untuk umat-Nya.

Belajar dari Nabi Ayub yang tetap mengasihi Tuhan ditengah kesusahan hidup yang dialaminya. “… Apakah Kita Mau Menerima Yang Baik Dari Allah, Tetapi Tidak Mau Menerima Yang Buruk?” (Ayub 2:10B). Ayub tidak pernah mempersalahkan Tuhan, sebab ia tahu bahwa Tuhan tidak pernah salah.

Bagian terbaik dari setiap peristiwa kehidupan yang terjadi dalam hidup kita adalah PERCAYA bahwa Tuhan dapat memakai hal-hal yang buruk sekalipun untuk menyatakan kebaikan-Nya dalam hidup kita. 

Mari jalani dan nikmati kehidupan keseharian kita dengan penuh ucapan syukur seolah-olah semua baik adanya .. 

Our Storms Are Only Temporary, But Blessings Of God Last Forever