Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Idul Fitri 1442 H & Kenaikan Isa Almasih 2021

Gambar
Aku terlahir dari keluarga dengan agama Kristen Protestan, namun sejak kecil, setiap hari raya Idul Fitri, mama selalu bikin ketupat lengkap dengan lauk pauknya, seperti lontong sayur, opor ayam, tumisan pepaya lada, kering tempe, rendang, sambal goreng hati, sambel teri kacang.  Makanan Lebaran buatan mama sebagian kami santap sendiri, dan sebagian lagi buat hantaran ke tetangga sekitar, abang becak yang kebetulan mangkal dekat rumah, juga security kompleks yang kebetulan bertugas saat hari raya. Dan lucunya, setiap hari raya Idul Fitri rumah kami selalu ramai kedatangan om dan tante (adik-adik mama) yang ikutan mencicipi menu lebaran keluarga kami. Seperti Open House jadinya .. Setiap masuk bulan Ramadhan mama suka bersibuk-sibuk diri untuk membuat penganan teman minum teh sore sambil menunggu beduk magrib. Kolak pisang, bubur sumsum, biji salak, lontong plus sambel kacangnya, combro, misro, kolang kaling, kue pelangi, getuk adalah beberapa penganan sore yang biasa mama siapkan u

Bimbingan Yang Tepat

Gambar
Seminggu yang lalu, saat jalan pagi, aku melihat seorang bapak sedang mengajari anaknya naik sepeda roda dua. Dengan sabar dan telaten ia menuntun anaknya perlahan-lahan. Sesekali ia mencoba melepas pegangan dan membiarkan anaknya mengayuh, dan begitu si anak kelihatan oleng ia dengan cekatan menopang anaknya. Pagi ini aku melihat si anak sudah bisa naik sepeda. Tanpa dituntun atau dipegang oleh bapaknya lagi. Sang Bapak hanya melihat dari pinggir jalan. Senang juga melihatnya .. Sesekali terlihat si anak mengayuh dengan cepat-cepat, tapi kemudian mengayuh dengan santai, seperti hendak melancarkan pembelajaran yang diberikan oleh sang bapak. Jadi ingat waktu dulu kelas 1 SMP belajar naik sepeda dirumah teman .. karena tidak punya sepeda, jadilah selama seminggu aku memakai jam tidur siang untuk berlatih naik sepeda dirumah sahabatku. Berlatih di depan rumahnya yang kebetulan tidak terlalu ramai kendaraan bermotor hilir mudik. “jaga keseimbangan badan” , begitu selalu sahabatku me

Tetap Berjalan

Gambar
Sejauh apapun perjalanan yang ditempuh, akan tiba saatnya sampai pada tujuan. Mungkin perjalanan yang panjang dan jauh, dan yang harus dilalui pun tidak melulu lurus dan mulus. Persimpangan dan batu penghalang pasti dijumpai. Namun perjalanan itu akan terasa singkat dan dekat jika terus melangkah maju. Meskipun pelan, tapi harus terus maju dan tidak berhenti ditengah jalan. Istirahat sejenak boleh, tapi bila lalu berhenti, selamanya tidak akan pernah sampai tujuan. Ada kisah 2 orang sahabat yang memutuskan berangkat menuju ibukota untuk mencari pekerjaan. Untuk sampai ke Ibukota, mereka harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki kurang lebih 1 minggu. Keterbatasan biaya membuat mereka   memutuskan untuk berjalan kaki, dengan resiko harus berhari-hari lamanya. Pagi buta mereka berangkat dengan membawa bekal seadanya, dan setelah berjalan seharian, saat sore menjelang malam hari mereka berhenti untuk mengisi perut dan beristirahat di mushola yang mereka temui. Keesokan harinya