Tetap Berjalan

Sejauh apapun perjalanan yang ditempuh, akan tiba saatnya sampai pada tujuan. Mungkin perjalanan yang panjang dan jauh, dan yang harus dilalui pun tidak melulu lurus dan mulus. Persimpangan dan batu penghalang pasti dijumpai.

Namun perjalanan itu akan terasa singkat dan dekat jika terus melangkah maju. Meskipun pelan, tapi harus terus maju dan tidak berhenti ditengah jalan. Istirahat sejenak boleh, tapi bila lalu berhenti, selamanya tidak akan pernah sampai tujuan.

Ada kisah 2 orang sahabat yang memutuskan berangkat menuju ibukota untuk mencari pekerjaan. Untuk sampai ke Ibukota, mereka harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki kurang lebih 1 minggu. Keterbatasan biaya membuat mereka  memutuskan untuk berjalan kaki, dengan resiko harus berhari-hari lamanya.

Pagi buta mereka berangkat dengan membawa bekal seadanya, dan setelah berjalan seharian, saat sore menjelang malam hari mereka berhenti untuk mengisi perut dan beristirahat di mushola yang mereka temui.


Keesokan harinya mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka. Mereka berjalan tidak kenal lelah demi menuju Ibukota. Ada kalanya siang hari mereka berhenti hanya untuk sholat dan makan siang, untuk kemudian melanjutkan
  berjalan sampai malam, dan  kembali mencari mushola untuk beristirahat malam.

Begitu seterusnya hingga tak terasa mereka telah menempuh perjalanan selama 4 hari.  

Saat bangun subuh untuk melanjutkan perjalanan mereka, salah satu dari mereka berkata kepada yang lain :

Si A : “Saya Sudah Tak Sanggup Lagi Berjalan, Saya Sangat Lelah, Sebaiknya Kamu Saja Yang Terus Melanjutkan Perjalanan Ke Ibukota”.

Si B : “Lalu Bagimana Dengan Kamu”, Kita Sudah Separuh Jalan, Kurang Lebih 2 Hari Lagi Kita Akan Tiba Di Ibukota”,

Si A : “Pergilah Ke Ibukota Dan Dapatkan Pekerjaan Yang Bagus, Dan Bila Kamu Sudah Mendapatkannya, Jangan Lupa Untuk Menjemput Saya Disini, Saya Akan Menunggu Kamu Disini”,

Si B : “Jika Saya Sudah Mendapatkan Pekerjaan Di Ibukota, Saya Tentu Harus Bekerja Sebaik Mungkin, Sehingga Saya Tidak Mungkin Untuk Menjemput Kamu .. Bagaimana Kalau Kamu Beristirahat Dulu Sekarang, Dan Jika Keadaanmu Sudah Pulih, Kamu Menyusul Saya ??

Si A : “Saya Akan Menunggumu Datang Menjemput Saya, Karena Saya Yakin Kamu Adalah Sahabat Yang Baik, Saya Percaya Kamu Tidak Akan Mengecewakan Saya”.

Melihat tekad temannya untuk tidak lagi melanjutkan perjalanan bersamanya ke ibukota, Si B pun tetap melanjutkan perjalanannya ke ibukota seorang diri.

Sampai di ibukota, ia mencari-cari pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Setelah beberapa lama mencari-cari, ia mendapatkan pekerjaan, dan ia juga mendapat upah yang lebih dari cukup berkat keterampilan yang ia kuasai.

Ia bekerja dengan sangat rajin, selalu sibuk bekerja setiap hari, hingga ia tidak punya waktu untuk menjemput sahabatnya. Ada sedikit rasa bersalah karena tidak menjemput sahabatnya itu, tapi ia pun tidak punya pilihan lain selain bekerja sebaik-baiknya. Dalam hatinya ia berkata, “jika memang ia ingin berubah, ia pasti akan menyusulku di ibukota”.

Dalam mencapai jalan keberhasilan / kesuksesan, selama tidak berhenti berjuang, terus berusaha dan selalu bekerja keras, keberhasilan / kesuksesan yang diharapkan akan dapat diraih. Yang terpenting adalah tidak mundur sebelum mencapai tujuan.

Terus berusaha sebaik mungkin di jalan kebenaran tanpa mengenal lelah dibarengi rasa syukur akan membuat hidup menjadi lebih berarti dan berharga.

 

Tak Perlu Berlari, Tetaplah Berjalan, Menggapai Mimpi ..
 Karena Hidup Adalah Perjalanan, Bukan Pelarian (HeraWati)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result