Bimbingan Yang Tepat

Seminggu yang lalu, saat jalan pagi, aku melihat seorang bapak sedang mengajari anaknya naik sepeda roda dua. Dengan sabar dan telaten ia menuntun anaknya perlahan-lahan. Sesekali ia mencoba melepas pegangan dan membiarkan anaknya mengayuh, dan begitu si anak kelihatan oleng ia dengan cekatan menopang anaknya.

Pagi ini aku melihat si anak sudah bisa naik sepeda. Tanpa dituntun atau dipegang oleh bapaknya lagi. Sang Bapak hanya melihat dari pinggir jalan. Senang juga melihatnya .. Sesekali terlihat si anak mengayuh dengan cepat-cepat, tapi kemudian mengayuh dengan santai, seperti hendak melancarkan pembelajaran yang diberikan oleh sang bapak.

Jadi ingat waktu dulu kelas 1 SMP belajar naik sepeda dirumah teman .. karena tidak punya sepeda, jadilah selama seminggu aku memakai jam tidur siang untuk berlatih naik sepeda dirumah sahabatku. Berlatih di depan rumahnya yang kebetulan tidak terlalu ramai kendaraan bermotor hilir mudik.

“jaga keseimbangan badan”, begitu selalu sahabatku mengatakan .. Berkali-kali oleng ke kiri dan kanan, tidak terasa juga beberapa bagian betis tergores, dan baru terasa perih saat mandi.

Lama kelamaan tidak lagi dituntun, belajar sendiri, sampai akhirnya mahir. Senang bukan kepalang bisa naik sepeda roda dua. Meskipun belum memiliki sepeda saat itu, tapi paling tidak kalau teman ajak main sepeda sore-sore berkeliling lingkungan tempat kami tinggal, kami bisa bergantian mengayuh sepeda sambil berboncengan.

vectorstock.com


Setiap orang yang ingin belajar sesuatu, ingin maju, ingin mengetahui hal yang belum diketahuinya, ingin mendapat jawaban dalam kehidupannya, artinya ia memerlukan bimbingan. 

Bimbingan bisa didapatkan dari orangtua, teman / kerabat, dari ahli yang kompeten, atau dari buku-buku bacaan dari orang-orang ternama atau dari mereka yang berpengalaman.

Fungsi seorang pembimbing adalah menjadi pemandu / penuntun atau pemberi arah,  seperti  ketika kita mau mendaki gunung dengan hutan yang lebat, tanpa seorang pemandu, kita bisa hilang / tersesat.

Atau seperti seorang mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas akhir kesarjanaannya, ia memiliki seorang pembimbing khusus yang akan memberikan arahan, apa yang perlu dilakukan, diperbaiki atau ditambahkan agar si mahasiwa dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik.

Sepandai apapun, kita tidak dapat menguasai seluruh bidang ilmu. Karenanya kita perlu pembimbing yang bisa memberi masukan akan kekurangan / kelemahan kita.

Bimbingan dari orang tua perlu, karena mereka sudah makan “asam garam” kehidupan, karenanya jangan diabaikan. 

Namun sebaik-baiknya pembimbing yang kita miliki, Tuhan adalah pembimbing sejati yang tidak dapat kita sangkal keberadaannya. Bimbingan dan penyertaan Tuhan adalah yang terutama dalam hidup kita. Setiap hari kita membutuhkan bimbingan Tuhan untuk menuntun langkah kita.


Tidak Setiap Saat Manusia Sanggup Berpikir Akurat. Tidak Setiap Waktu Manusia Mampu Mengatur Sikap Hati Dan Presisi Perasaannya. Tidak Setiap Menit Manusia Bisa Melangkah Dengan Tepat Dan Bertindak Efektif.

Maka Ada Hal-Hal Di Dalam Hidup Kita Yang Kita Pasrahkan Saja Kepada Bimbingan Allah. Tentu Saja Ini Tidak Berlaku Jika Di Dalam Hidupmu, Allah Adalah Dirimu Sendiri. Jika Tuhanmu Adalah Dirimu Sendiri, Tak Ada Satu Huruf Yang Bisa Kusodorkan Kepadamu ; Emha Ainun Nadjib


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result