Allah Yang Suka Humor

“Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku.” (Kej. 21:6)

Gus Dur —mantan presiden kita— adalah orang yang suka humor. Humor adalah cara manusia untuk mencairkan ketegangan, membuat hidup jadi lebih ceria, menghilangkan rasa takut dan sebagainya. Ketika rezim komunis Uni Soviet mengekang kebebasan warganya, orang Rusia mengejek dan menertawakannya. Maka terbitlah buku kumpulan humor yang berjudul “Mati Ketawa Cara Rusia.”

Allah ternyata suka humor. “Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa” (Mzm. 2:4). Abraham berumur seratus tahun ketika anaknya lahir. Sara sedikit lebih muda daripada Abraham. Sesudah Ishak lahir, Sara berkata bahwa Allah membuatnya tertawa. Sara tertawa karena harus menggendong Ishak, anaknya sendiri, yang orang lain sangka sebagai cucunya. Ketimbang merasa kesal, menggerutu, atau marah, Abraham dan Sara tertawa bersama Allah yang sudah menggenapi janji-Nya dengan membuat Sara melahirkan.

Banyak hal yang dapat membuat kita merasa kesal atau marah. Ketimbang begitu, lebih baik kita meniru Abraham dan Sara dalam menyikapinya. Ketika tertawa, hati kita merasa lega. Hati yang gembira menimbulkan hormon endorfin yang membuat pikiran bekerja lebih efektif untuk mencari jalan keluar atas persoalan yang dihadapi. 

Penulis Amsal mengingatkan: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Ams. 17:22).


REFLEKSI: Banyak tertawa membuat hidup jadi indah dan menyenangkan.


Renungan Harian Wasiat
Pdt. (Em.) Ferdinand Suleeman

Hello March
May We Find Countless Reason find Countless Reason To Rejoice In This Month  😘🙏😘

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result