Tentang Kita

Hari Senin diakhir bulan September lalu, saat sedang makan siang ada voice call melalui whatsapp. Hanya nomor yang muncul, tidak ada nama, artinya nomor tersebut bukan dari contact phoneku.  

Jujur, paling malas menerima panggilan masuk yang tidak ada nama / hanya berupa nomor, karena biasanya dari marketing2 berbagai bank yang menawarkan kartu kredit atau pinjaman2 online dengan nominal yang besar dan persyaratan yang mudah.

10 menit berselang, kembali voice call dari nomor yang sama .. alih2 langsung dijawab, kali ini fokus melihat photo profile yang terpampang saat panggilan masuk tersebut .. 

Ternyata dari orang yang dikenal. “mau apa yah ?”

Ragu dan gugup menjawab voice call masuk tersebut .. Hal yang cukup janggal bila dibandingkan dengan cara komunikasi kami sebelum2nya.

 

Berkenalan dengannya sekitar tahun 1998, saat bekerja dalam satu perusahaan yang sama di kawasan Kelapa Gading. Beda bagian, namun masih dalam divisi yang sama. Orang yang “sumeh” kalo orang Jawa bilang, cukup nyaman saat berdekatan.

Berbilang tahun di perusahaan yang sama, ada suatu masa kami harus berjauhan tempat kerja. Meski demikian hal tersebut tidak membuat kami benar-benar terpisah. Jika sebelumnya hampir setiap hari ketemu, dengan berjauhannya tempat kerja, hari Sabtu menjadi hari jumpa kami, dan hal ini terus berjalan hingga belasan tahun kedepannya.

 

wallpapercave.com

Ingatku sekitar tahun 2014 menjadi titik awal kesadaran bahwa cerita tentang aku, dia, “kita” harus selesai. Yang terjadi kemudian adalah seperti apa yang diharapkan.

Pertemuan/ komunikasi yang dulunya cukup intens berubah secara signifikan. Masih ada sekali / dua kali ada janji bertemu, namun tidak lagi senyaman awal-awal pertemanan kami. Pesan2 singkat yang diterima / terkirim lebih berisikan ucapan2 selamat ulang tahun atau selamat atas perayaan hari besar keagamaan.          

 

Kembali mendengar suaranya pada hari Senin itu bercerita tentang pekerjaan, keluarga dan kesehariannya di masa pandemic rasanya seperti doa yang terjawab kala malam2 sebelumnya hati ini berkata kangen dan ingin mengobrol pendek dengannya ..

Hari Senin itu, teringat kembali senyum & canda tawanya. Teringat kembali cerita “Tentang Kita” yang jalan ditempat namun menyisakan kenangan dan menyimpan banyak arti. Teman baikku menyebut hubungan ini "laksana sumur tanpa ujung”, penuh ketidakpastiaan & ketidakjelasan.

 

Tak terhitung tawa & airmata di-sepanjang kebersamaan “teman tapi mesra” ala kami.

Terima kasih sudah menjadi sosok yang baik, yang selalu mau mendengarkan, merangkul dan memeluk dengan penuh kehangatan & bersyukur kepada-Nya sudah diberi kesempatan untuk mengenal & belajar, serta menjadikan kisah ini bagian penting dalam perjalanan hidupku.

 

Waktu Terasa Semakin Berlalu, Tinggalkan Cerita Tentang Kita

Akan Tiada Lagi Kini Tawamu, 'Tuk Hapuskan Semua Sepi Di Hati

 Ada Cerita Tentang Aku Dan Dia, Dan Kita Bersama Saat Dulu Kala

Ada Cerita Tentang Masa Yang Indah. Saat Kita Berduka, Saat Kita Tertawa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result