Yang Terpenting ..

Dalam suatu kursus pelatihan, menjelang waktu istirahat, seorang instruktur mengajak para peserta untuk mengerjakan sebuah soal “permainan”. Pertanyaan yang diberikan adalah : “Siapakah orang yang paling penting dalam hidup Anda?”

Instruktur itu kemudian meminta bantuan seorang peserta perempuan maju ke depan kelas. “Silakan menulis 12 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat ini,” instruksinya.

Peserta perempuan itu pun menuliskan 12 nama di papan tulis. Ada nama sahabat karib, teman sekantor, tetangga, anggota keluarga, dan lain-lain.

Selanjutnya instruktur tersebut mempersilakan peserta itu untuk memilih dari daftar nama yang telah dibuatnya satu nama yang dianggapnya paling tidak penting dengan cara mencoret nama itu. Peserta itu lalu mencoret nama salah satu tetangganya.

Setelah itu, sang instruktur meminta peserta itu untuk mencoret satu nama lagi yang dianggapnya tidak penting dari daftar yang ada. Peserta itu pun melakukannya. Kali ini yang ia coret adalah nama teman sekantornya. Begitu seterusnya. Sampai pada suatu ketika di papan tulis hanya tersisa 3 nama, yaitu nama orang tuanya, nama pasangan dan nama anaknya.

Ruang pertemuan itu tiba-tiba terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan mengarahkan pandangan matanya ke arah instruktur tersebut. Mereka menduga-duga apa yang selanjutnya akan diinstruksikan olehnya. Apakah permainan ini akan dinyatakan selesai dan tidak ada lagi nama yang harus dipilih atau pun dicoret?

Keheningan ruang pertemuan itu menjadi sirna ketika instruktur tersebut berkata, “Silakan coret satu nama lagi!!”

Dengan perlahan dan agak ragu, peserta itu mengambil spidol dan mencoret satu nama. Ia mencoret nama ORANG TUANYA!

“Silakan coret satu lagi!” kata sang instruktur.

Tampaknya peserta itu amat larut dalam permainan ini. Ia begitu gelisah. Ia mengangkat spidolnya tinggi-tinggi dan akhirnya mencoret nama pada urutan teratas, yaitu nama ANAKNYA!!

Seketika itu juga isak tangisnya pecah.

Setelah suasana sedikit tenang, instruktur tersebut kemudian bertanya, “Orang terkasih anda bukan orang tua maupun anak anda? Orang tua telah berjasa melahirkan dan membesarkan anda, bukan? Sementara itu, sang anak, bukankah anda yang telah melahirkannya? Mungkin dulu untuk melahirkannya anda memerlukan sebuah perjuangan yang luar biasa. Sedangkan pasangan, kalau dia “dicoret” atau pergi, anda masih bisa mencari yang lain sebagai gantinya. Benar, tidak? Jika demikian, mengapa Anda memilih pasangan sebagai orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?”

Semua mata dalam ruang pertemuan itu tertuju pada peserta perempuan yang masih berdiri di depan kelas itu. Mereka menunggu apa yang hendak dikatakannya.

“Waktu akan berlalu. Orang tua akan pergi meninggalkan saya. Begitu juga anak saya. Jika ia telah dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya. Yang masih bisa diharapkan untuk menemani saya dalam hidup ini hanyalah pasangan saya,” jawabnya kemudian.

Mendengar jawaban seperti itu, semua orang di dalam ruangan itu spontan bertepuk tangan...

(Kisah Inspiratif – Anonim)

 



Bagi mereka yang masih melajang, orang terpenting dalam hidupnya bisa jadi adalah orangtuanya, kemudian saudara2 sekandung, baru dilanjutkan dengan sahabat / kerabat / tetangga / guru2, dll.

Bagi mereka yang sudah menikah, Pasangan dan Anak akan menjadi prioritas dalam kehidupan mereka. Namun lain lagi dengan orang tua (lansia), sementara anak2 mereka sudah sibuk dengan keluarganya masing-masing, teman2 seumuran mereka atau komunitas mereka menjadi utama, kesehatan teman-teman seumuran mereka yang akan selalu ditanyakan satu sama lain.

Orang-orang yang ada di kehidupan kita adalah orang-orang penting bagi kita yang Tuhan tempatkan untuk membuat kita menjadi manusia yang lebih baik. Saling mengasihi dan menyayangi, saling menjaga dan peduli, meneladani kebaikan / manfaat yang mereka berikan dalam kehidupan kita sehari-hari.  

Mereka ibarat organ-organ dalam tubuh manusia, semuanya penting, semuanya punya peran masing-masing, satu saja tidak ada, rasanya ada yang kurang,  kehilangan, kurang sempurna, sakit dan sedih, dll.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result