Surprising June ..
Bulan Juni 2021 ini terasa luar biasa buat keluargaku ..
Kenapa ?? Karena di bulan Juni
tahun ini ada 2 peristiwa yang akan sulit untuk kami lupakan.
Peristiwa pertama terjadi di awal
bulan, dimana suatu sore tiba-tiba handphone tidak berhenti berbunyi untuk
mengabarkan keponakanku yang bungsu mengalami kecelakaan motor.
Panik dan kaget, namun berusaha
untuk tenang karena dirumah ada papa yang sudah berusia 81 Tahun.
Setelah berkoordinasi sebisanya
dengan kakak dan adik laki2ku, bergegaslah aku ke rumah sakit tempat
keponakanku dibawa untuk observasi lebih lanjut.
Tiba dirumah sakit Brimob Kelapa
Dua sudah ada kakak yang sedang menunggu hasil rontgen anak terkasih, juga
beberapa Jemaat dari gereja tempat kakak bertugas menemani.
Rupanya si bungsu ini naik motor
mau ke alfamart untuk membayar buku online pesanannya. Entah karena kaget
berpapasan dengan motor didepannya dan kondisi motor yang kurang layak untuk
dikendarai, terjadilah tabrakan tersebut.
Hasil rontgen menunjukkan kepala dan
bagian tubuh lainnya baik, tidak ada benturan pada bagian badan, namun ditemukan
patahan pada tulang paha bagian kiri, serta beberapa luka kecil pada kaki dan
betis.
Pihak rumahsakit menyarankan untuk
segera dilakukan operasi untuk mengurangi sakit yang dirasakan. Tentunya dengan
membayar deposit baik untuk rawat inap dan juga biaya operasi yang jumlahnya
tidak sedikit.
Berdiskusi dengan beberapa jemaat
yang juga pernah mengalami patah tulang, dan melihat usia ponakan yang masih
berusia 13 tahun, kemungkinan untuk proses penyembuhannya lebih cepat karena
tulang yang masih akan bertumbuh seiring dengan umur, maka kami membawanya ke klink
patah tulang yang terletak di jalan alternative cibubur.
Tiba di klinik langsung ditangani
hanya dengan melihat hasil rontgen yang di bawa dari rumahsakit, dan tidak
perlu menunggu terlalu lama, ponakan sudah ditandu untuk dibawa ke ruang
penginapan yang serba seadanya.
Kurang lebih 2 minggu Ia dirawat
inap, dan minggu kemarin menjalani control pertama. Kondisi sudah semakin membaik,
namun masih harus menjalani pantang beberapa makanan dan meminum obat2an yang
lebih banyak berbentuk ramuan.
Hujan Bulan Juni ; Sapardi Djoko Damono
Tak Ada Yang Lebih Tabah Dari Hujan Bulan Juni
Dirahasiakannya Rintik Rindunya Kepada Pohon Berbunga Itu
Tak Ada Yang Lebih Bijak Dari Hujan Bulan Juni
Dihapusnya Jejak-Jejak Kakinya Yang Ragu-Ragu Di Jalan Itu
Tak Ada Yang Lebih Arif Dari Hujan Bulan Juni
Dibiarkannya Yang Tak Terucapkan Diserap Akar Pohon Bunga Itu
Peristiwa kedua yang tidak kalah bikin panic dan kaget adalah saat kakak pertamaku terpapar covid 19 setelah mengadakan acara bakti social untuk lansia di tanah kelahirannya, Saparua, Ambon.
Tanggal 2 Juni, Ia bersama team
bakti sosialnya berangkat ke ambon menjalani program kerja tahunan organisasi
kepemudaan yang dinaunginya. Rencana hanya 4 hari, namun diundur menjadi berhari-hari
karena dilanjutkan kunjungan ke tempat suaminya berkerja di Maluku Tenggara Barat.
Tiba di Jakarta, tanggal 14 Juni
2021, dalam kondisi flu berat. Untung saja saat ia tiba dirumah, yang biasanya
selalu peluk cium dengan anak2, tidak dilakukan.
Tinggalkan barang2 bawaan / koper
dll di teras, Ia langsung mandi dan hanya berdiam dikamar. Anak perempuannya
yang biasa tidur bersama, malam itu langsung diungsikan tidur dengan aku.
Tanggal 15 Juni 2021 setelah
didesak oleh kedua anaknya, Ia menjalani swab, dan hasilnya Positif Covid 19.
Sejak hari itu kami yang masih
tinggal serumah berjaga dengan tidak melepas masker sama sekali dalam segala
kegiatan / aktifitas kami dirumah. Anak2 pun lebih memilih nonton di kamar.
Untuk pencegahan, baik kamar mandi
dan peralatan makan langsung kami pisahkan. Makanan dan minuman hanya
diletakkan depan kamar, dan barang2 yang sudah dipakainya semua dimasukkan
dalam plastic tersendiri, dan dikumpulkan sementara waktu dalam kamarnya.
2 hari setelah isolasi mandiri dirumah,
bersama dengan suami yang langsung terbang ke Jakarta, ia dipindahkan untuk isolasi
mandiri di suatu tempat yang direkomendasikan oleh teman2 dokternya.
Kami juga harus melapor pada SatGas Covid 19 pada lingkungan kami tinggal,
dan imbasnya banyak kue2 kering dan buah2an yang dikirim untuk kami .. hahaha …
Jadilah setiap pagi aku buat jus untuk dikirim ke tempat kakak yang tengah
menjalani isolasi mandiri.
Selain penyemprotan dari SatGas
Covid 19 lingkungan kami tinggal, kami juga memanggil jasa penyemprotan disinfektan untuk
menyemprot rumah secara keseluruhan. Semua ruangan yang ada dalam rumah
disemprot, sampai kandang Sidney (anjing peliharaan) juga ikut disemprot. Ada 2
metode yang dilakukan, yaitu dengan penyemprotan dan pengembunan.
Hal ini kami lakukan hanya untuk
memastikan tidak ada lagi sisa2 virus yang tertinggal, terutama pada kamar
tidur dan kamar mandi yang dipakai kakak.
Semua barang yang habis dipakai
untuk makan / minum, sprei, selimut, bantal, handuk serta pakaian bekas pakai,
setuju atau ngga setuju, langsung kami buang.
Tanggal 22 Juni 2021, atau tepatnya
1 minggu setelah isoman, kakakku bersama suaminya melakukan swab ulang di RS Premier
Jatinegara, dan hasilnya Ia masih positif, meskipun hasil rontgen paru2 dan
jantung menunjukkan hasil yang baik, virus sudah melemah. Sementara hasil swab
suaminya masih sama seperti sebelumnya (saat akan ke Jakarta), negative.
Tanggal 30 Juni kemarin, sekitar
jam 9 pagi, kakakku mengirimkan di WAG keluarga hasil swab yang dilakukan
sehari sebelumnya. Puji Nama Tuhan sudah negative. Baik kakakku maupun
suaminya, namun masih harus menjalani karantina mandiri beberapa hari di tempat
isomannya sebelum kembali kerumah.
Setiap kali kakakku melakukan swab
bersama suaminya di rumahsakit, kami yang berada dirumah juga melakukan hal
yang sama. Tujuannya untuk berjaga-jaga & sebagai antisipasi serta support buat kakakku .. Puji Nama Tuhan, hasil yang kami peroleh
selalu baik, Negatif.
Pengalaman kakakku terpapar covid
19, benar-benar membuka mata kami dan membuat kami yang tinggal dirumah menjadi lebih aware dengan segala sesuatu yang terpegang oleh tangan kita sendiri.. Memakai
masker, disinfektan, handsanitizer, berjemur sinar matahari, mandi, minum
vitamin / suplemen & berserah pada Tuhan menjadi hal yang sangat penting.
Jika sebelumnya kami sudah
melakukan Protokol Kesehatan yang selalu diumumkan oleh RT/RW tempat kami tinggal, setelah
peristiwa kedua ini, kami lebih2 lagi melakukannya. Disinfektan dan handsanitizer
diletakkan dibeberapa tempat yang biasa kami lewati dalam rumah.
Jika sebelumnya anak2 malas bangun
pagi untuk berjemur, sekarang tanpa disuruh langsung bangun tempo untuk
berjemur, mematikan AC, buka jendela
kamar lebar2.
Di kantor pun hal yang sama aku
lakukan, sebelum pulang kantor, selalu sempatkan semprot disinfekatan sekitar
ruangan.
Rencana untuk mengajak Opa, Eyang
dan keponakan makan udang madu bakar di Depok saat ulang tahunku tanggal 26
kemarin berganti dengan zoom meeting keluarga ..
Mensyukuri keluarga yang selalu ada
untuk saling menyemangati, juga menghargai nikmat sehat yang diberikan Tuhan setiap pagi,
setiap hari, setiap musim, setiap masa.
Tuhan Jaga, Sertai & Berkati
Kita Semua Dengan Umur Panjang, Kesehatan Yang Baik, Sejahtera & Bahagia
Selalu …
Mazmur 40:6
Banyaklah Yang Telah Kaulakukan, Ya
TUHAN, Allahku, Perbuatan-Mu Yang Ajaib Dan Maksud-Mu Untuk Kami. Tidak Ada
Yang Dapat Disejajarkan Dengan Engkau! Aku Mau Memberitakan Dan Mengatakannya,
Tetapi Terlalu Besar Jumlahnya Untuk Dihitung.
semoga kita semua diberi kesehatan ya kak.
BalasHapusSehat2 Selalu Untuk Mba Ainun & Keluarga Yahh ... Thank you For Visit ..
Hapus