Karakter Yang Baik

Pagi tadi, saat sedang bersiap ke kantor,  seorang teman lama mengirimkan WA yang cukup bagus (menurut aku yahhh), sangat terkesan membacanya .. Menjadi sebuah pembelajaran buatku.

Sebuah tulisan menyoal karakter orang yang (mungkin) ada disekitar kita. Teman, Pasangan, Keluarga, Komunitas, dan lain sebagainya.

… Tuhan Tak Pernah Keliru Mempertemukan Kita Dengan Siapa …

1.    Teman yang bersifat KERAS, dialah sebetulnya yang mendidik kita untuk  Berani Dan Bersikap Tegas.

2.    Teman yang LEMBUT, dialah yang mengajarkan kepada kita Cinta Dan Kasih Sayang Terhadap Sesama.

3.    Teman yang CUEK DAN MASA BODOH, dialah sebetulnya yang membuat kita Berpikir Bagaimana Agar Kita Bersikap Perhatian Terhadap Orang Lain.

4.    Teman yang TIDAK BISA DIPERCAYA DAN KATA-KATANYA SULIT DIPEGANG KEBENARANNYA, sebetulnya dialah yang membuat kita Berpikir Dan Merasa Betapa Tidak Enaknya Dikhianati, maka belajarlah untuk menjadi orang yang dapat dipercaya.

5.    Teman yang JAHAT DAN HANYA MEMANFAATKAN KEBAIKAN ORANG LAIN, sebenarnya dia adalah orang yang membuat Kita Bertindak Bagaimana Bisa Berbuat Lebih Banyak Kebaikan Namun Tetap Waspada.

Besi Menajamkan Besi, Orang Menajamkan Sesamanya  (Ams 27 : 17)

atau dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) dikatakan : Sebagaimana Baja Mengasah Baja, Begitu Pula Manusia Belajar Dari Sesamanya.

Ketika Tuhan mengizinkan dan mempertemukan kita dengan orang-orang yang menjengkelkan, menghina, mengucilkan, menyakiti, kasar, kekerasan dan terus menimbulkan berbagai masalah pada kita, itu berarti Tuhan ingin mengasah, menajamkan dan membentuk karakter kita agar semakin menjadi manusia yang lebih baik.

Menghargai keunikan orang lain, dewasa untuk saling mengampuni, dewasa saling mengasihi dalam mengingatkan, mendorong dan memotivasi.

Kualitas terbaik emas dibentuk melalui ditempa dan dibakar. Itulah juga jalan  kualitas kedewasaan yang harus kita jalani tanpa harus mengeluh.

Gesekan ada untuk menajamkan kita. Jika kita lari dari gesekan yang ada maka hidup kita tidak akan pernah tajam dan bersinar. Kita akan selalu terlena dalam Comfort Zone Dan Tidak Berkembang.

Padahal jika mau berkaca, gesekan yang terjadi dengan sesama yang mungkin kita benci, bisa jadi itu adalah cerminan dari sifat kita sendiri.

Layaknya kita melemparkan bola basket ke dinding, jangan kita melemparkannya sekuat tenaga, karena bola itu akan berbalik dengan keras ke arah kita dan bisa jadi memukul kepala kita sendiri.

Bersyukur selalu dalam setiap situasi / keadaan yang mempertemukan kita dengan orang-orang dalam kehidupan kita.

Apapun karakter orang yang kita jumpai, secara tidak langsung melatih dan akan membuat kita semakin Dewasa & Bijaksana.

Ketika situasi & lingkungan sedang membentuk karakter kita, sesungguhnya Tuhan pun sedang memperhatikan hidup kita, dan Ia akan mencurahkan Kasih-Nya ketika kita dengan kerelaan hati menerimanya.

Tuhan memakai situasi, lingkungan dan orang-orang di sekitar kita sebagai sarana untuk memproses, membentuk dan mendewasakan kita, dan Ia tidak pernah keliru mempertemukan kita dengan siapa pun, tinggal bagaimana cara kita menyikapinya.

Selamat Berproses …

#ceritakebajikan