.. TABUR - TUAI ..

Sebagai manusia, kita biasanya senang menerima kejutan yang menyenangkan, sesuatu hal yang munculnya tiba-tiba dan tidak diduga sebelumnya. Tiba-tiba ada perayaan ulang tahun yang diadakan teman/kerabat, atau tiba-tiba ditelp oleh bank karena mendapatkan undian berhadiah mobil.

Seneng Pake Banget  

Kejutan tidak datang dengan sendirinya, ia adalah proses panjang dari hukum tabur tuai yang kita lakukan. Ia merupakan “investment” yang kita lakukan pada kehidupan orang lain. 

Investment itu berupa kebaikan hati, empati, perhatian, uluran tangan, pengajaran atau pertolongan tanpa pamrih yang pernah kita lakukan bagi mereka yang membutuhkan.

"Siapa Menabur Angin, Akan Menuai Badai. Siapa Menabur Kejahatan, Akan Menuai Kebinasaan”

Hal tersebut berlaku juga sebaliknya, Siapa Menabur Kebaikan Dan Kebenaran Akan Menuai Berkat Melimpah.

Hukum tabur tuai biasa dikenal di kalangan masyarakat sebagai karma. Karma datang kapan saja ia mau, dan biasanya karma membuat seseorang belajar untuk lebih berhati-hati dalam bertindak. 

Sumber Foto :  Michael Foley / Flickr

Sewaktu saya masih kecil, saya kerap melihat almarhumah oma saya yang suka sekali berbaik hati dengan sesamanya, terutama kepada anak yatim/piatu atau janda yang tinggal sekitar rumah beliau di kampung halaman kami. Beberapa anak yatim/piatu disantuni hingga menjadi sarjana, para janda diajarkan menjahit, merajut, diberi pekerjaan membuat sagu lempeng untuk dijual ke pasar-pasar tradisional atau dibuatkan warung makan di pasar.

Kalau beliau ke Jakarta, hal yang selalu dilakukannya adalah memanggil abang-abang / tukang yang biasa lewat depan rumah, mulai dari tukang sol sepatu, tukang loak, tukang sampah, tukang solder atau abang becak yang biasa mangkal dekat rumah untuk makan siang di rumah.

Dalam sehari bisa 3 atau 4 tukang yang biasa beliau panggil ke rumah untuk mampir ke rumah. Dengan piring melamine warna warna dan gelas plastic, semuanya ditimbain nasi dan lauk pauk untuk mereka makan di teras rumah kami.

Jika ada makanan berlebih di malam hari, beliau tidak segan-segan minta dikawani papa untuk berkeliling sekitar tempat kami tinggal untuk mencari anak-anak jalanan untuk diberi makanan tersebut.

“Mereka juga perlu makan, sama seperti kita” , hanya itu saja perkataan oma sewaktu kakakku bertanya kenapa ??

Oma selalu senang dan bahagia menjalani hidupnya. Oma selalu bilang, setiap hari kita dikelilingi oleh orang-orang baik, jadi kita pun harus berbuat baik juga. Oma tidak pernah marah apalagi memusuhi orang yang nyata-nyata menyalahgunakan kebaikan yang oma berikan. 

Sepanjang hidupnya oma tidak pernah kesusahan secara materi, dengan 10 anak yang harus Ia dihidupi, Ia hanya mengandalkan toko kelontong disamping rumah dan sebuah kapal motor yang kerap disewa tetangga2 untuk menangkap ikan di laut.

Namun Berkat Tuhan selalu mengalir dalam keluarga oma. Dalam bentuk uang, perhiasan, kadang juga dalam bentuk makanan, berupa setandan pisang / singkong / jagung.

Hukum tabur tuai itu indah. Kalau dalam hidup ini kita hanya mau menuai saja, hal itu tidak mungkin terjadi. Semesta pun mengajarkan, ketika kita menanam biji manga, tidak akan pernah muncul pohon apel. Apa yang kita tanam, itu juga yang kita tuai, apa yang kita lakukan, itu juga yang akan kita terima.

NOTE TO SELF :

Hukum tabur tuai adalah sebuah bukti bahwa manusia diberikan kehendak bebas, dan juga akal budi untuk memutuskan apa yang patut ditaburnya supaya suatu hari kelak ia menuai hasilnya.

Perbuatan baik kita membantu orang lain akan menghasilkan perbuatan baik orang lain juga kepada kita. So, jangan jemu jemu untuk menabur kebaikan, bukan karena mengharapkan balasan / pujian, namun semata-mata karena mengasihi Tuhan yang telah terlebih dahulu berbuat baik kepada kita. 

Ketika kita bersikap egois, sombong, tidak adil, fasik, dan mengandalkan diri, maka kita sedang "menabur dalam daging" dan kebinasaan menanti. Ketika kita bersikap tanpa pamrih, murah hati, ramah, dan mengandalkan pemeliharaan dan keselamatan dari Tuhan, kita sedang "menabur dalam Roh" dan menuai kehidupan kekal.


Camkanlah Ini: Orang Yang Menabur Sedikit, Akan Menuai Sedikit Juga, Dan Orang Yang Menabur Banyak, Akan Menuai Banyak Juga. Hendaklah Masing-Masing Memberikan Menurut Kerelaan Hatinya, Jangan Dengan Sedih Hati Atau Karena Paksaan, Sebab Allah Mengasihi Orang Yang Memberi Dengan Sukacita (2 Kor 9 : 6 - 7)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result