.. Mother How Are You Today ..

Kalau Mama saya masih hidup, hari ini adalah ulang tahun beliau yang ke 78 tahun. Beliau meninggalkan kami pada tahun 2015 karena penyakit diabetes yang dideritanya. Semasa hidupnya beliau selalu jadi juara buat kami.

Orang tua saya hijrah ke Jakarta setelah kakak pertama saya lahir, dan berbekal sekolah kebidanan, Mama bekerja sebagai tenaga kebidanan di klinik / rumah sakit yang dikelola oleh PT Pos Indonesia. Bekerja sebagai tenaga part time, seminggu 2 kali (Selasa dan Kamis), dari pagi sampai sore, kadang  pulang sekolah, dianter supir saya menyusul ke tempat mama bekerja untuk bermain bersama saudara yang kebetulan tinggal disekitaran tempat kerja mama di kantor pos besar Pasar Baru. Adik perempuan mama juga ada yang bekerja klinik ini, tapi full time/ PNS, jadi terkadang kalau ikut mama kerja, saya suka juga baca buku atau tidur siang di kamar asrama tante.

Bukan hanya saya atau kakak saja yang suka ikut Mama bekerja, tapi anak-anak dari teman-teman mama juga sering diajak, kalau sudah berkumpul serunya bukan main .. Para moms bekerja, di Poli Kebidanan / Poli Umum / Poli Gigi, sementara kiddos  bermain petak umpet atau bola gebok. Tapi yang paling seru adalah makan baso dan minum es campur di warung yang terletak bersebelahan dengan klinik.

Sepanjang ingatan saya, Mama sangat menikmati pekerjaannya sebagai bidan, sampai akhirnya kami pernah memiliki sebuah klinik pengobatan yang berlokasi di perkampungan belakang kompleks perumahan tempat tinggal kami. Dan klinik pengobatan ini dikelola oleh kakak dan Mama. Jam buka klinik mulai jam 4 sore sampai jam 9 malam. Mama selalu dengan riang gembira berjalan kaki melewati rel kereta api dan persawahan untuk dapat sampai ke Klinik pengobatan tersebut. Mama sempat menolong beberapa pasiennya untuk melahirkan di klinik kami.

Selain itu, mama sangat lihai dalam urusan jahit menjahit, beliau sempat mengambil kursus jahit di Singer – Harmoni. Banyak baju kami, anak-anaknya adalah hasil karya beliau .. Seneng banget waktu kecil dulu bisa pakai baju seragaman, dari kakak yang tertua sampai adik yang terkecil. Kadang saat hari raya Natal kami dibuatkan seragam,  baju terusan untuk yang perempuan, dan kemeja untuk yang laki-laki. Sampai sekarang masih ada 3 koper besar di gudang yang berisi bahan/kain kain berikut dengan mesin jahit milik beliau yang membuat kami bingung mau diapain.

Tahun kelahiran kami, kakak beradik tidak berjauhan, boleh dibilang berurutan sihhh .. Bersekolah di sekolah yang sama, dari TK sampai SMP. Jadi urusan buku cetak selalu turun temurun, hanya diganti sampul plastiknya saja. Kadang sudah diisi atau dicoret pensil, terpaksa harus dihapus sebelum tahun ajaran baru dimulai. Saat pembagian raport, kami selalu berebutan, ke kelas kakak dulu, atau ke kelas yang kecil-kecil dulu ? Hahaha … Biasanya kami mengintip, lalu info ke Mama, di kelas ini masih penuh, di kelas sana sudah agak kosong … Tidak jarang juga Mama harus pasang badan menghadap bagian keuangan sekolah karena keterlambatan uang sekolah kami ..

Hal yang menyenangkan juga bersama Mama adalah saat saya mau melamar pekerjaan, beliau antusias sekali mengajak ke Blok M untuk mencarikan pakaian kerja yang baik untuk wawancara, bukan hanya 1 pasang pakaian, tapi sampai 5 pasang .. saya bilang buat apa ma ? pakai yang ada aja, tapi beliau keukeuh mau beli sebanyak itu. Sampai rumah pun beliau sendiri yang langsung mencucinya ..

Tidur bersama mama pun adalah salah satu kesenangan tersendiri, mendengarkan cerita-cerita masa muda beliau waktu di kampung halamannya atau masa sekolah dengan adik-adiknya (Mama 10 bersaudara, dan beliau yang tertua).

Memasuki tahun 2015, Mama berpesan kepada anak anak dan menantu-menantunya, kalau nanti bulan Februari, mau yah kita rayakan pernikahan emas Mama, dengan keluarga dan jemaat sector pelayanan tempat kami tinggal saja sudah cukup, dan kami pun menyiapkan segala sesuatunya  demi menyenangkan hati orang tua terkasih. Itulah perayaan ulang tahun pernikahan terakhir yang mama rayakan bersama kami.

Saat ibadah penghiburan yang disampaikan oleh salah satu pendeta jemaat tempat kami beribadah, beliau mengatakan beberapa tahun lalu, pada saat memimpin ibadah syukur keluarga, ditanyakan kepada Mama, apalagi yang diinginkan ? dan mama bilang, ingin umur panjang supaya bisa merayakan 50 tahun pernikahan .. dan ternyata Tuhan berkenan mengenapi hal itu dalam hidup mama.

Naik turun kehidupan berkeluarga dijalani mama dengan sabar dan tulus hati, mengasuh, merawat, mendidik, mengupayakan yang terbaik buat anak-anaknya.

Entah sudah berapa banyak permasalahan dan pertengkaran dalam keluarga kami terjadi, tapi mama selalu tabah menjalani dan memegang betul prinsip dalam Alkitab, “apa yang sudah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia”  Kata-kata itu bukan hanya karenanya orang kedua dalam keluarga kami, masalah ekonomi atau masalah keuangan pun janganlah kiranya  memisahkan apa yang sudah dipersatukan Tuhan sejak awalnya. 

Ada kalanya kami bertengkar karena perbedaan pendapat dan keinginan, tapi sampai masa tuanya, mama adalah mama yang terbaik buat saya, dan tidak tergantikan selamanya.

Beberapa hari sebelum mama berpulang, beliau meminta tolong pada mba Iyah, asisten rumah tangga kami untuk mencucikan sandal yang biasa beliau pakai dalam rumah. Dan dihari mama berpulang pun Mba iyah-lah yang pertama kali mengetahuinya karena hendak akan membangunkan beliau untuk sarapan pagi.




Mom, if you were here right now I know that you would tell me not to cry. So, I will keep my chin up, and remember you as the guiding light that you were and continue to be in my life. Happy Birthday in heaven, Mom.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result