.. HEALING JOURNEY : MERAWAT ..



Hari Sabtu kemarin, saya melakukan kegiatan beberes kamar. Rencana kegiatan ini sudah saya catat di buku kecil saya beberapa hari sebelumnya. Kenapa harus dicatat ?? Yah supaya ingat apa yang harus dikerjakan dalam kegiatan beberes kamar tersebut.

Terakhir saya melakukan kegiatan ini kira-kira 6 bulan lalu .. mindah-mindahin lemari pakaian, tempat tidur dan barang-barang lain yang ada dalam kamar, sekaligus menyortir kembali isi kamar dan isi lemari pakaian.  Kalau untuk ganti-ganti sprei, sarung bantal kepala dan sarung bantal guling, selimut / bedcover serta hordyn kamar, sudah rutin kami lakukan 1 minggu sekali.

Kegiatan beberes kamar kali ini saya kerjakan mulai jam 9 pagi, dan baru selesai kurang lebih jam 5 sore. Semua saya lakukan sendiri, mulai dari mengeluarkan baju dari lemari supaya tidak terlalu berat jika lemari pakaian didorong, mengeluarkan meja nakas dan tempat tidur sorong, menurunkan beberapa barang dari atas lemari, dan kemudian menata kembali barang-barang tersebut sesuai keinginan saya.

Lelahhhh ??? Jangan ditanyakan lagi .. Pastinya …

Sebelum tidur, dalam aktifitas rutin saya menaikkan kedua kaki di tembok, saya sempatkan mengucap syukur karena kegiatan seharian berjalan dengan baik, namun saya juga berpikir, apa yang telah saya lakukan dengan tubuh ini seharian tadi. Apakah dengan membiarkan tubuh saya berlelah – lelah seharian termasuk cara saya untuk merawatnya agar selalu dalam kondisi kuat dan fleksibel ??

Merawat tubuh sering dimengerti secara sempit sebagai merawat bagian luar tubuh. Menjaga kebersihan dengan mandi, menjaga kesehatan kulit, kecantikan wajah, keindahan rambut, gigi yang bersih rapih atau tubuh yang atletis dan berotot. Semuanya tentang apa yang terlihat dari luar.







Padahal merawat tubuh termasuk juga merawat seluruh sistem pendukungnya. Sistem tulang, system syaraf, organ dalam, alat pencernaan, jantung, paru paru, peredaran darah, otot dan pembuluh yang ada serta dan berbagai kelenjar yang mengatur proses-proses fisik dan kimiawi di dalam tubuh.

Tanpa saya sadari, ketika asyik membereskan kamar, saya telah duduk dan berdiri berjam-jam, memaksa untuk mengangkat dan mendorong beban yang lumayan berat untuk ukuran seorang perempuan, dan  tanpa banyak memberi waktu jeda bagi punggung, pundak, leher dan seluruh persendian untuk melepaskan ketegangan yang ditimbulkan sampai kegiatan benar-benar selesai.

Saya memaksa tubuh ini bekerja dan melayani ego saya tanpa mengenal batas. Dan ketika tubuh mencapai batasnya, lalu menjadi lelah dan sakit, tidak jarang justru saya marah dan kesal pada ‘kelemahan’ fisik saya.

Kelelahan dan keletihan saya malam itu jelas bukan sebuah proses belajar mencintai diri sendiri. Proses mencintai diri sendiri sejatinya adalah saat kita belajar untuk merawat tubuh yang saat ini kita pakai untuk mengalami berbagai pengalaman manusiawi dengan tidak selalu atau terlalu memaksakan diri /ego dalam melakukan berbagai aktifitas fisik.

Bukankah tanpa tubuh fisik yang terawat baik, (dalam pengertian tubuh ini tidak terlalu lelah atau letih untuk mensyukuri setiap hal dan kegiatan yang telah dilakukan), pengalaman bertubuh manusia tidak bisa kita alami ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

.. Keep Calm & Stay Busy ...

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Facing The Giants

Happiness Is A CHOICE, Not A Result