.. SEHAT, WARAS, SELARAS ..

Beberapa hari lalu, dalam perjalanan menuju ke kantor, di busway jurusan Pulo Gadung – Harmoni, saya bertemu dengan seorang ibu yang bercerita betapa kita selama ini telah dibodohi dengan pemberitaan mengenai Virus Corona (aka) Covid-19. Menurut beliau, pemberitaan media mengenai Covid 19 ini sudah terlalu dibesar-besarkan, terlalu di-blow up sehingga masyarakat menjadi begitu ketakutan. Takut beraktifitas diluar rumah, takut bertemu sesama, takut bekerja dan mencari nafkah, takut beribadah di rumah ibadah, takut naik gojek, terlebih lagi takut berobat ke dokter / puskesmas / rumah sakit .. dan masih banyak ketakutan lainnya ..  

Mendengarkan curcol pagi Ibu tersebut dari balik masker sambil senyum sumringah …  

open your mouth only if what you are going to say is more beautiful than silence

“Open your mouth only if what you are going to say is more beautiful than silence.” -Arabic Proverb




Setuju dengan hal yang disampaikan oleh Ibu tersebut mengenai pemberitaan di media yang terlalu dibesar-besarkan dengan judul / headline yang cukup membuat bulu kuduk berdiri.

 Yahhhh … Setiap media berhak untuk menetapkan judul untuk beritanya dengan tujuan para pembaca tertarik untuk membaca, padahal isinya (kerap kali) tidak seseram dengan judul besar / headline.

 Pada awal2 virus corona ramai diberitakan, sedapat mungkin saya membatasi diri untuk membaca berita2 / browsing2 di internet, termasuk membatasi juga membuka WAG yang semua isinya (menurut saya) hanya menebarkan ketakutan dan kecemasan. Semakin sedikit saya menerima berita / informasi mengenai perkembangan virus corona di Jakarta / Indonesia / dunia, semakin saya bisa menekan ketakutan dan kecemasan pada diri saya. Kalau pun saya merasa harus mencari tahu mengenai perkembangan virus corona ini, sedapat mungkin saya mencari dari link / website yang terpercaya.

 Alih2 saya mengikuti berita2 yang seringkali terlalu menakutkan, saya memilih untuk ikut kelas yoga by zoom, ikut kelas meditasi, ikut kelas self-healing, ikut kelas stress relieve, ikut kelas baca alkitab, belajar & ber-eksplorasi di dapur, atau bersih-bersih gudang  yang membuat saya bisa tetap waras dan berpikir positif.

Kesehatan badan penting, namun kesehatan mental / batin / jiwa jauh lebih penting. Karena kalau mental / batin / jiwa yang terganggu, kita tidak akan bisa mendapatkan badan yang sehat. Sedapat mungkin kita harus tetap berada dalam keadaan yang sehat dan harmonis antara Mind, Body & Soul.

Suka gemes dan kesal sih kalau liat orang di jalan, entah sedang berkendaraan bermotor, atau dalam kendaraan umum yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak dengan lawan bicara, atau juga supir angkot yang masih enak-enakan merokok dalam kendaraan sementara ada penumpang dibelakang .. hari gini koq yah bisa-bisanya hanya memikirkan diri sendiri ??? 

Berharap tingkat kesadaran masyarakat kita membaik dari waktu ke waktu, sehingga setiap kita, apapun agamanya, apapun tingkat pendidikannya dapat lebih aware untuk menjaga sesama, paling tidak dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga (dalam rumah), lingkungan tempat tinggal (RT/RW), lingkungan tempat bekerja, dan seterusnya.

Sekarang ini dalam melakukan berbagai aktifitas baik dirumah maupun diluar rumah, saya dan keluarga selalu menerapkan protocol kesehatan sesuai dengan yang dianjurkan dan ditetapkan Pemerintah :

1.      Memakai Masker jika bepergian keluar rumah

2.      Mencuci Tangan dengan sabun / handsanitizer sesering mungkin

3.      Menjaga Jarak aman (kurleb 1 M) dengan lawan bicara. 

Rutin melakukan penyemprotan disinfektan didalam dan luar rumah secara mandiri, selain yang dilakukan oleh pihak RT / RW untuk lingkungan kami tinggal. Dan mengharuskan anggota keluarga langsung mandi jika habis bepergian.

Kebersihan dan kesehatan pribadi adalah tanggung jawab diri kita sendiri, kalau bukan kita sendiri yang menjaganya siapa lagi??

 Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat, waras dan waspada yahhh …

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blessed Christmas Eve 2020 ..

Gambar
NATAL ADALAH ANDA ( Paus Fransiskus) Natal adalah Anda sendiri Ketika Anda memutuskan untuk dilahirkan kembali setiap hari dan membiarkan Tuhan masuk kedalam jiwa Anda Pohon Terang Natal adalah Anda Ketika Anda menahan angin kencang dan kesulitan hidup Anda Dekorasi Natal adalah Anda Ketika kebaikan Anda adalah warna yang menghiasi hidup Anda Lonceng Natal adalah Anda Ketika Anda menelpon, berkumpul dan berusaha bersatu dalam persaudaraan sejati Lampu Natal adalah Anda Ketika Anda menerangi jalan orang lain dengan kehidupan Anda berupa kebaikan, kesabaran, sukacita dan kemurahan hati Malaikat Natal adalah Anda Ketika Anda bernyanyi tentang perdamaian, keadilan dan cinta kasih untuk dunia. Bintang Natal adalah Anda Ketika Anda menuntun seseorang untuk bertemu dengan Tuhan. Musik Natal adalah Anda Ketika Anda meniupkan harmoni kehidupan di dalam diri Anda. Kartu Natal adalah Anda Ketika tinta kebaikan tertulis di tangan Anda. Ucapan Natal adalah Anda Ketika Anda memaafkan dan
Read more »

.. Keep Calm & Stay Busy ...

Gambar
Pernah suatu hari saya mengirimkan WA kepada seorang teman SD yang tiba-tiba keluar dari WAG, dan ia membalas dengan mengatakan “aku lagi SIBUK, lain kali yah  kita ngobrol".  Yang ada dalam pikiran saya saat itu, Ia sedang tidak ingin diganggu karena ada suatu pekerjaan / kegiatan yang tengah dilakukan dan memerlukan waktu dan tenaga ekstra. Lama setelah itu kami tidak saling berkomunikasi, sampai akhirnya Ia mengirimkan WA dan menanyakan kabar saya. Dari WA itu Ia juga menceritakan bahwa ke sibuk an yang Ia alami kala itu adalah proses perceraian dengan suaminya. Saya tidak anti dengan orang yang mengatakan dirinya SIBUK , saya pun orang yang   senang untuk diajak ber sibuk-sibuk atau sekedar menyibukkan diri dengan hobi beberes saya. Sibuk tanpa arah, selalu merasa ada yang harus diberesin. Kalau sudah sibuk mengerjakan sesuatu, saya bisa lupa segala  karena terlalu menikmatinya.  Contohnya, dua minggu lalu saya di sibuk an dengan beberapa kegiatan yang saya jalani han
Read more »

#melawan ; Biasakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan

Beberapa bulan lalu aku mengajarkan kepada ponakanku yang perempuan untuk lebih baik dan rapi dalam urusan kamar tidurnya. Bukan hal yang mudah, mengingat usianya sekarang ini berada dalam masa transisi ke remaja. Masa dimana (menurut aku), mereka lebih mendengarkan pendapat temannya, masa dimana ngeyelnya luar biasa, masa dengan seribu satu alasan sebagai pembenaran.  Tempat tidur berantakan, pakaian kotor dimana-mana, kertas-kertas tugas sekolah berserakan dilantai, lemari pakaian acak-acakan sudah menjadi pemandangan   setiap hari, ditambah lagi piring habis makan, gelas dan botol minuman di kolong tempat tidur, tidak jarang   ditemukan juga bungkus cemilan / permen karet diantara buku diatas meja belajar .. hadeuhhhh … Kalau habis ditegur, biasanya selalu bilang, “iya sebentar lagi aku bereskan” , tapi seringnya tidak ada yang dilakukan. Seringnya sibuk cek WA yang masuk, stalking instragram, nonton drama korea. Tanpa terasa sudah lewat waktu berjam-jam, tapi kamar tetap tidak
Read more »

Facing The Giants

Gambar
Bulan January dan February 2020 lalu, Puji Tuhan masih berkesempatan ikut Ibadah Tengah Minggu setiap hari Rabu sore di sebuah mall di Kelapa Gading sebelum akhirnya ditiadakan karena pandemi mulai melanda Ibukota tercinta. Ibadah ini diselenggarakan oleh sebuah pemilik café yang kebetulan juga adalah seorang Hamba Tuhan. Jika sedang ada Ibadah, café bagian dalam ditutup untuk kegiatan ibadah, sedangkan yang bagian luar / koridor akan tetap buka untuk umum. Mereka yang datang, kebanyakan adalah karyawan yang bekerja disekitar mall, mahasiswa yang kebetulan sedang jalan-jalan di mall itu atau juga jemaat Hamba Tuhan itu yang tinggal di sekitar Kelapa Gading. Tidak banyak hadir dalam setiap Ibadah Tengah Minggu. Hanya berkisar 20 – 30 orang saja, dan setiap habis ibadah selalu ada fellowship antar sesama jemaat yang hadir dalam bentuk makan bersama ala kadarnya yang disediakan oleh Hamba Tuhan dan keluarganya. Menariknya, yang menjadi pembicara selalu berganti-ganti dari berbagai profesi
Read more »

Happiness Is A CHOICE, Not A Result

Kebanyakan Orang Merasa Hidupnya Baru Bahagia Apabila Memiliki Sesuatu Atau Berada Dalam Kondisi Tertentu Di Masa Depan. Padahal, Kebahagiaan Adalah Sebuah Pilihan Yang Muncul Atas Rasa Syukur Dan Kepuasan Hati Atas Kehidupan Yang Dijalani Saat Ini. Kebahagiaan Itu Letaknya Sangat Dekat Dengan Kita, Berada Saat Ini Dan Kini. Sayangnya, Kita Suka Terjebak Dalam Pemikiran Kita Sendiri. Kita Membiarkan Kondisi Atau Orang Lain Mengambil Kebahagiaan Kita Sendiri. Kira-Kira Beberapa Bulan Yang Lalu, Seorang Pencuri Telah Merampok Vihara Milik Ajahn Brahm, Dan Mengambil Semua Barang-Barang Yang Ada Di Vihara. Ajahn Brahm Berkata, ”Perampok Itu Boleh Mengambil Semua Barang Yang Ada Di Vihara, Tapi Saya Tidak Akan Mengijinkan Perampok Itu Untuk Mengambil Kebahagiaan Yang Ada Di Hati Saya.”   “When You Worry In Life, You Don’t Have The Motivation To Do Good Things In Life,” – Ajahn Brahm. “Ketika Anda Khawatir Dalam Hidup, Anda Tidak Memiliki Motivasi Untuk Melakukan Hal-Hal Baik Dalam
Read more »